- Back to Home »
- ANALISIS PUISI SENJA DI PELABUHAN KECIL
Posted by : Unknown
Jumat, 26 Oktober 2012
SENJA DI PELABUHAN KECIL
Ini kali tidak ada yang mencari cinta
di antara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
menghembus diri dalam mempercaya mau berpaut
Gerimis mempercepat kelam. Ada juga kelepak elang
menyinggung muram, desir hari lari berenang
menemu bujuk pangkal akanan. Tidak bergerak
dan kini tanah dan air tidur hilang ombak.
Tiada lagi. Aku sendiri. Berjalan
menyisir semenanjung, masih pengap harap
sekali tiba di ujung dan sekalian selamat jalan
dari pantai keempat, sedu penghabisan bisa terdekap
1946
Unsur Fisik Puisi
- Berbentuk bait
- Diksi :
Desir Hari Berenang menuju bujuk pangkal akanan
> Hari hari telah berlalu dan berlalu dan berganti dengan masa mendatang
Mempercaya mau berpaut
> Tiada lagi harapan
Diantara gudang, rumah tua
> Sesuatu yang tidak berguna, seperti si Penyair yang dianggap tidak berguna lagi - Majas
Metafora
Diantara gudang, rumah tua, pada cerita
tiang serta temali. Kapal, perahu tiada berlaut
Harapannya kandas bagai kapal dan perahu yang tidak melaut karena menghempaskan diri dipantai saja
Personifikasi
Diantara gudang, rumah tua pada cerita
Rumah tua yang seakan mampu untuk bercerita
Ada juga kelepak elang menyinggung muram
Kelepak elang yang seakan mampu menyinggung perasaan orang yang sedang muram
HiperbolaKini tanah dan air tidur hilang ombak
Kalimat ini melebih-lebihkan dalamnya kebekuan hati seseorang yang digambarkan
- Rima
- Bait 1 : a-a-b-b
- ta
- ta
- ut
- ut - Bait 2 : a-a-b-b
- ang
- ang
- ak
- ak - Bait 3 : a-b-a-b
- Bait 1 : a-a-b-b
- Tema :
Hati yangkosong dalam kesendirian karena kekasih yang pergi - Amanat :
Melupakan sesuatu itu tidak mungkin, yang mungkin dilakukan hanyalah ikhlas. Karena jika seseorang menyakitimu, meninggalkanmu dan membuangmu, pasti yang terbaik akan datang untuk mu dari-Nya. Karena belum tentu yang selalu kita inginkan itu baik untuk kita dan sesuatu yang tidak kita inginkan itu buruk untuk kita. - Feeling / Imajinasi
Penglihatan
Diantara, rumah tua pada cerita
Tiang serta temali, Kapal perahu tidak berlaut
Perasaan
Diantara, rumah tua pada cerita
Tiang serta temali, Kapal perahu tidak berlaut
Kalimat diatas juga mengajak pembaca untuk mendalami kesunyian hati sang penyair